Rabu, 20 April 2011

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Anggaran disusun untuk membantu manajemen mengkomunikasikan tujuan organisasi semua manajer pada unit organisasi di bawahnya, untuk mengkoordinasi kegiatan, dan untuk mengevaluasi kinerja manager (Supriyono, 1999: 349). Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif maka perlu memperhatikan Budgetary Partisipation (partisipasi dalam penyusunan anggaran) dan Budget Goal Clarity ( kejelasan sasaran anggaran).
Partisipasi Penyusunan Anggaran adalah suatu proses yang didalamnya terdapat individu yang terlibat dan mempunyai pengaruh terhadap penyusutan target anggaran yang akan di evaluasi dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut (Groweel, 1982 dalam Puput, 2007). Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan atau standar yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunannya yang akan berpengaruh pula pada tingkat kinerja.
Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan luasnya sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dimengerti oleh pihak yang bertanggungjawab terhadap pencapaiannya (Kennis, 1979 dalam Trisnawati). Sasaran anggaran yang tidak jelas dapat menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidakpuasan dari karyawan yang akan berdampak buruk terhadap kinerja manajerial.
Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi (T.HaniHandoko, 1996:34). Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak- pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Ketika suatu anggaran dirancang secara partisipatif maka karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapai standar yang ditetapkan karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunannya yang akan berpengaruh pada tingkat kinerja.
Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran pertama kali dilakukan oleh Arygis (1952). Penelitian yang dilakukan Arygis (1952) menemukan bahwa sistem anggaran yang ada pada waktu itu dapat menimbulkan adanya ketidakpuasan karyawan. Untuk itu diusulkan diterapakan partisipasi dalam menyusun anggaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2000) ditujukan untuk menguji pengaruh Budgetary Partisipation (partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, kesulitan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dan evaluasi anggaran) terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hanya variabel partisipasi yang berpengaruh pada kinerja manajerial. Temuan penelitian ini didukung oleh Niken Safitri (2006) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta. Namun demikian, penelitian tersebut memiliki keterbatasan yaitu penelitian ini dihasilkan dari penggunaan instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya dan pengukuran variable kinerja hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dalam judul ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial”. Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Metro. Pemilihan Dinas dan Kantor dilakukan dengan alasan yaitu instansi tersebut merupakan SKPD yang berarti menyusun, menggunakan dan melaporkan realisasi anggaran dan sebagai pelaksana anggaran dari pemerintah daerah (Abdullah, 2004). SKPD Kota Metro memerlukan anggaran sebagai salah satu komponen penting untuk mencapai keseluruhan starategi kedalam rencana dan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, salah satu rencana atau program prioritas kota metro adalah peningkatan produktivitas dan nilai tambah perekonomian daerah dalam menjalankan program tersebut diperlukan anggaran dimana anggaran tersebut harus memperhatikan partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kota Metro.
2. Menganalisis pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kota Metro.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam mengadakan penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran dalam meningkatkan kinerja manajerial.
2. Menambah referensi keilmuan baik secara teori maupun praktik khususnya mengenai pengaruh partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.


Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Ketika suatu sasaran anggaran atau tujuan dirancang dan secara partisipasi disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan sasaran anggaran atau tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya. Semakin tinggi tingkat keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran, akan semakin meningkatkan kinerja manajerial (Indriantoro, 2000). Untuk dapat memahami permasalahan hubungan masing- masing variabel yang diteliti, kerangka ini penulis sajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
Gambar 1
Kerangka pemikiran.







Keterangan :
X1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
Y : Kinerja Manajerial

Berdasarkan gambar di atas, partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih mengacu pada sejauh mana manajer berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja manajerial. Apabila para manajer atau karyawan diberikan kewenangan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan mempengaruhi tingkat kinerja manajerial dan sebaliknya. Sehingga pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Ada pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial

Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan seberapa luasnya sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik dan dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya (Kennis: 1979 dalam Trisnawati). Kejelasan sasaran anggaran merupakan hal yang paling penting dalam pencapaian suatu tujuan organisasi karena akan menentukan arah tujuan suatu organisasi. Sehingga diperlukan peran manajer dalam penyusunan sasaran anggaran dengan harapan kinerja manajer dan karyawan akan meningkat, jadi peran manajer disini untuk meningkatkan kinerja bawahannya dengan melibatkan individu dalam penyusunan sasaran anggaran. Ketika suatu sasaran anggaran atau tujuan dirancang dan secara partisipasi disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan sasaran anggaran atau tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran (Kennis, 1979).
Sasaran anggaran yang tidak jelas dapat menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidakpuasan dari karyawan. Sehingga pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan kinerja manajerial dapat diuji dengan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Ada pengaruh positif antara kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah perencanaan penelitian yang bertujuan untuk melaksanankan penelitian sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. Jadi, desain dalam perencanaan penelitian ini harus dapat menerjemahkan model – model ilmiah ke dalam operasional secara praktis (Iqbal Hasan, 2002 : 31). Oleh karena itu jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif. Desain kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sample tertentu (Sugiyono, 2008 : 8). Sumber data penelitian ini adalah data primer yang berasal dari jawaban responden atas beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti. Pengambilan data diantar langsung kepada responden yang wilayahnya dapat dijangkau oleh peneliti, sedangkan instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai struktural eselon II dan III di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Metro.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008 : 81). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah para pegawai struktural eselon II dan III yang ada di SKPD Kota Metro.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang didasarkan pada kepentingan tujuan penelitian (Sugiyono, 2008 : 82).

Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat variabel dependen dan independen. Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran sedangkan variable independen adalah kinerja manajerial.
1. Partisipasi Penyusunan Anggaran
Partisipasi penyusunan anggaran adalah sejauh mana keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran pada saat pusat pertanggungjawaban yang mereka pimpin( Ma’ruf Sya’ban, 2004).
Pengukuran partisipasi anggaran menggunakan instrument berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari lima item pernyataan yang dikembangkan oleh Kennis (1979). Setiap item diberi skor 1 sampai 5 (Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak Setuju = 2, Netral = 3, Setuju = 4, Sangat Setuju = 5).

2. Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Kennis (1979), kejelasan sasaran anggaran adalah penggambaran seberapa luas sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, dan dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya.
Pengukuran kejelasan sasaran anggaran menggunakan instrument berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari tiga item pernyataan yang telah digunakan oleh Kennis (1979) dan Ratnawati (2002). Setiap item diberi skor 1 sampai 5. (Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak Setuju = 2, Netral = 3, Setuju = 4, Sangat Setuju = 5).

3. Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial adalah kinerja para pegawai di SKPD Kota Metro yang mencakup tingkat kecakapan mereka dalam melaksanakan aktivitas manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staff, negoisasi dan perwakilan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari sembilan item pertanyaan. Setiap item diberi skor 1 sampai 5 (Sangat Rendah = 1, Rendah = 2, Sedang = 3, Tinggi = 4, Sangat Tinggi = 5). Dimana setiap responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya (Mahoney, 1963 dalam Kurnia, 2002).

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Dalam penelitian ini, penulis meninjau secara langsung obyek penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui kuesioner, dimana responden menjawab pernyataan-pernyataan yang telah disediakan dalam kuesioner. Penyebaran kuesioner pada responden dilakukan dengan mendatangi langsung obyek yang diteliti.
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan data berdasarkan literatur, karya ilmiah artikel, internet dan sumber bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS for windows versi 16. Menurut ( Sarwono, 2006:1) SPSS merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Adapun analisis data penelitian ini sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008 : 147).

2. Uji Kualitas Data
Data responden yang telah dikumpulkan dengan kuisioner, sebelum diolah lebih lanjut harus di uji validitas dan realibilitas datanya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh tersebut benar-benar valid dan dapat dipercaya.
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkapkan gejala-gejala yang dapat diukur dan untuk memberikan seberapa jauh alat pengukur memberikan gambaran tentang obyek yang diukurnya. Uji validitas ini dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Rumus dan korelasi product moment yaitu:

rxy =

Keterangan:
n : Jumlah sampel
y : Skor total
x : Skor masing - masing pertanyaan
rxy : Koefisien korelasi atau validitas yang dicari

Hasil dinyatakan valid jika r lebih atau sama dengan 0,3 (Sugiyono, 2001:106).


Uji Reliabilitas hanya dilakukan pada pernyataan yang telah dianggap valid. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah hasil pengukuran dapat konsisten, yaitu apakah alat ukur yang dapat diterapkan pada obyek yang sama berulang dan menghasilkan ukuran yang mendekati ukuran sebelumnya maka alat tersebut reliabel. Uji ini dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha dan masing-masing instrumen dalam satu variabel. Instrumen dipakai dalam variabel dikatakan andal jika cronbach alpha lebih dan 0,60 (Sekaran, 2000).

Keterangan:
r : Reliabilitas yang di uji
n : Jumlah butir pertanyaan
: Jumlah varian seluruh butir
: Varian total

3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam model regresi variable terkait dan variable bebas, keduanya mempunyai distribusi.
Munurut (Suharyadi, 2004 : 528), multikolinieritas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis by Mean of Complete Regresion System”. Frish menyatakan bahwa multikolinieritas adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Jika dalam regresi ganda ditemukan multikolinier maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar errornya tidak terhingga. Multikolinearitas dapat dilihat pada tolerance value atau variance inflation factor ( VIF ) diatas 10 maka terjadi multikolinearitas.

Heteroskedastisitas adalah pelanggaran dimana nilai residu ternyata tidak bersifat konstan untuk semua data Y (Suharyadi, 2004 : 534). Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau adanya pengaruh antara nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut homoskedastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan metode chart (diagram scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa :
1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisistas.
4. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis) untuk menganalisis besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial variabel dependen yaitu tingkat kinerja manajerial yang diregresi terhadap dua variabel independen, yaitu partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran. Bentuk persamaan yang dpakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y1 = β0+β1X1+β2X2+e
Keterangan :
Y1 : Kinerja Manajerial
X1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
β0 : konstanta
e : kesalahan acak (error term)
β1,β2, : koefisien regresi variabel independen

5. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi linear berganda. Tingkat signifikansi 5%. Semua pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 16,0 for windows.
Pengujian Parsial (Uji t)
Menurut (Suharyadi, 2004 : 523) untuk mengetahui kemampuan variabel dependen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel independenya digunakan uji-t (t-Student). Uji-t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis ( Ha )
Keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis ( Ha ) dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Kriteria pengujian adalah:
1) Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial ditolak.
2) Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial diterima.

Pengujian Kesesuaian Model (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah:
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan didepan. Data diperoleh dari kuesioner, kemudian dikuantitatifkan agar dapat dianalisis secara statistik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh partisipasi penyusunan dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai struktural eselon II dan III pada 21 SKPD Kota Metro yang diambil dengan metode purposive sampling. Secara rinci jumlah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Distribusi Kuesioner dan Perhitungan Jumlah Sampel
No SKPD Distribusi Kuesioner Respons rate

Disebar Kembali Tidak lengkap Lengkap
1 Bappeda 7 4 1 3 43%
2 BKPPD 6 4 1 3 50%
3 Badan Pelaksana dan penyuluh 5 4 1 3 60%
4 BKKB & PP 6 5 2 3 50%
5 Badan kesbang & linmas 4 3 - 3 75%
6 DPKKA 6 5 2 3 50%
7 Dinas kesehatan 6 3 1 2 33%
8 Dinas Pendidikan 6 4 2 2 33%
9 Dinas Pertanian 6 5 2 3 50%
10 Dinas Perindag & koperasi 6 4 1 3 50%
11 Dinas Hubkoinfo 6 3 1 2 33%
12 Dinas PU 6 3 1 2 33%
13 Dinas Tata Kota & Perumahan 6 3 1 2 33%
14 Disosnaker 5 4 - 4 80%
15 Dinas Pasar 6 3 - 3 50%
16 Dinas Budparpora 6 5 2 3 50%
17 Disduk Capil 6 5 2 3 50%
18 Kantor PPT 1 1 - 1 100%
19 Kantor Ketahanan pangan 1 1 - 1 100%
20 Kantor Lingkungan hidup 1 1 - 1 100%
21 Kantor Pustakarda 1 1 - 1 100%
Jumlah 103 71 20 51 69%
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Dilihat dari tabel di atas berarti bahwa tingkat pengembalian kuesioner dalam penelitian ini cukup tinggi yaitu sekitar 69% (71/103). Namun dari 71 kuesioner yang kembali, ada 20 kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap. Sehingga jumlah kuesioner yang layak atau dapat dipergunakan hanya 51 kuesioner. Adapun secara deskriptive data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 2
Deskripsi Statistik

Variabel Rentang Teoritis Rentang Actual
Minimum Maksimum Rata- rata Minimum Maksimum Rata- rata
Partisipasi Penyusunan Anggaran 5 25 15 18 25 21,96
Kejelasan Sasaran Anggaran 3 15 9 11 15 13,55
Kinerja Manajerial 9 45 27 33 45 39
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Pada tabel 2 diketahui bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran di SKPD Kota Metro cukup tinggi hal tersebut terlihat dari rata – rata rentang actual sebesar 21,96 yang melebihi rata–rata rentang teoritis sebesar 15.Untuk variabel Kejelasan Sasaran Anggaran memiliki rata- rata rentang actual sebesar 13,55 yang melebihi rata- rata rentang hipotesis sebesar 9 hal ini menunjukkan bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran di SKPD Kota Metro cukup jelas.Begitu pula dengan Kinerja manajerial yang mempunyai rata- rata rentang actual sebesar 39 melebihi rata – rata rentang hipotesis sebesar 27 hal ini berarti bahwa kinerja pegawai di SKPD Kota Metro yang mencakup tingkat kecakapan mereka dalam melaksanakan aktivitas manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi , pengawasan, pengaturan staff, negoisasi dan perwakilan cukup tinggi.


Uji Kualitas Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner sebelum diolah lebih lanjut terlebih dahulu di uji validitas dan realibilitas. Uji Validitas dan Realibilitas kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkapkan gejala – gejala yang diukur. Dalam menentukan validitas angket, penulis menggunakan rumus korelasi product moment pearson. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila korelasinya (rxy) melebihi angka kritis pada taraf signifikansi 0,3. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluru item pertanyaan dalam kuesioner mempunyai item-total correlation > 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuesioner adalah valid.
Reliabilitas adalah pengujian tingkat kestabilan dari suatu alat pengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil dan semakin dapat diandalkan. Pengujian reliabilitasdilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha, dengan jumlah sampel 51 responden.
Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,60 (Imam Ghozali, 2000: 177). Hasil Uji reliabilitas dari masing-masing instrumen dalam varibel penelitian sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach’s Alpha Keterangan
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,877 Reliabel
Kejelasan Sasaran Anggaran (X2) 0,658 Reliabel
Kinerja Manajerial (Y) 0,821 Reliabel
Sumber : Data diolah 2010
Semua variabel dalam penelitian mempunyai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6, sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan kinerja manajerial adalah reliabel.

Uji Asumsi Klasik
Multikolinearitas adalah suatu kondisi hubungan linear antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya dalam model regresi. Cara untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilihat pada Variance Inflation Factor (VIF). Batas VIF adalah 10. Jika nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinearitas.
Tabel 4
Tabel Nilai VIF
Variabel VIF Keterangan
Partisipasi Penyusunan Anggaran ( X1 ) 2,259 Tdk multikolinearitas
Kejelasan Sasaran Anggaran ( X2 ) 2,259 Tdk multikolinearitas
Sumber : Data diolah 2010

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diajukan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan metode chart (diagram scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa :
1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisistas. Dari output SPSS 16.0 diperoleh chart sebagai berikut :










Gambar 2
Diagram Scatterplot

Sumber : Data diolah 2010

Berdasarkan chart diatas terlihat bahwa ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar keatas dan dibawah 0, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda
Dari perhitungan regresi linier berganda (dapat dilihat pada Tabel 4.6 ) dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows maka didapat hasil sebagai
berikut :
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi
Partisipasi Anggaran ( X1 ) 0,87
Kejelasan sasaran anggaran ( X2 ) 0,88
Sumber : data diolah 2010

Y = 8,735 + 0,87 X1 + 0,88 X2

Dimana :
Y = Kinerja Manajerial
X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 = Kejelasan Sasaran Anggaran

Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan :
ß0 = 8,735 Nilai konstansta bernilai positif, artinya bahwa apabila partisipasi penyusunan anggaran ( X1 ) dan Kejelasan Sasaran Anggaran( X2 ) terhadap kinerja manajerial ( Y ) konstan, maka kinerja manajerial yang efektif sebesar 8,735 satuan.
ß1 = 0,87 Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap Kinerja manajerial. Artinya jika partisipasi anggaran semakin baik maka kinerja manajerial yang efektif akan meningkat.
ß2 = 0,88. Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Artinya jika kejelasan sasaran anggaran semakin baik maka kinerja manajerial yang efektif akan meningkat.

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda untuk menganalisis besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.

Pengujian hipotesis pertama ( Uji t )
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai t sebagai berikut:
Tabel 6
Uji Regresi Secara Parsial

Variabel Sig keterangan
Partisipasi Pnyusunan Anggaran ( X1) 0,00 signifikan
Sumber : Data diolah 2010


Untuk menginterprestasikan data pada tabel diatas kita kembali ke hipotesis yang menyatakan :
Ha1 = partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial

Kriteria pengujian :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja manajerial. Probabilitas kesalahan sebesar 0,00 dibawah 0,05 dengan demikian thitung berada pada daerah H0 ditolak dan Ha diterima maka angka tersebut menunjukkan nilai yang signifikan yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Niken Safitri ( 2006 )yang menganalisis hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajerial pada PT. Merapi Utama Pharma cabang Yogyakarta terhadap 65 karyawan dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi partisipasi penyusunan anggaran yang tinggi dapat meningkatkan kinerja manajerial.


Pengujian hipotesis kedua (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial secara parsial.

Tabel 7
Uji Regresi Secara Parsial

Variable sig keterangan
Kejelasan sasaran anggaran (X2) 0,00 Signifikan
Sumber : data diolah 2010


Untuk menginterprestasikan data pada tabel diatas kita kembali ke hipotesis yang menyatakan :
Ha2 = kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial
Kriteria pengujian :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja manajerial. Probabilitas kesalahan sebesar 0,00 dibawah 0,05 dengan demikian thitung berada pada daerah H0 ditolak dan Ha diterima maka angka tersebut menunjukkan nilai yang signifikan yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Apri Ardwiansa Hari Prana ( 2008 ), dimana dalam penelitiannya menemukan bahwa kejelasan sasaran anggaran menpumyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

Hasil Uji Kesesuaian Model ( Uji F)
Pengujian ini untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial secara serempak.. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS16.0.
Tabel 8
Hasil Uji Regresi Secara Serempak
Probabilitas ( signifikan – F ) Keterangan
0,00 Signifikan
Sumber: data diolah 2010

Kriteria pengujian :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

Dapat dilihat tabel 4.8 diatas bahwa nilai probabilitas hitung adalah 0,00 yaitu < 0,05 maka keputusannya Ha diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar hasil uji parsial dibawah ini.
Gambar 3
Hasil Uji Parsial

8,072





4,235




Gambar di atas menunjukkan bahwa pada variabel partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial sebesar 8,072. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Begitu pula dengan variabel kejelasan sasaran anggaran sebesar 4, 235. Hal ini menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Partisipasi penyusunan anggaran memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas thitung untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,00 (ρ < 0,05), maka Ho ditolak. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial”. Jadi partisipasi penyusunan anggaran yang tinggi dapat meningkatkan kinerja manajerial.
2. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas thitung untuk variabel kejelasan sasaran anggaran sebesar 0,00 ( p < 0,05 ), maka Ho ditolak. Berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial”. Jadi kejelasan sasaran anggaran yang jelas dapat meningkatkan kinerja manajerial.
3. Setelah dilakukan pengujian kesesuaian model pada tingkat signifikansi 0,05, diperoleh hasil bahwa partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran secara serempak mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.



Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran bagi penulis selanjutnya sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan memperluas responden tidak hanya pegawai struktural eselon II dan III di SKPD saja, tetapi dapat memperluas sampel pada instansi yang lain sehingga daya generalisasi hasil penelitian dapat diperbesar.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik



DAFTAR PUSTAKA
Abriyani, Puspaningsih, 1998. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer : Role Ambiguity sebagai Variabel Antara, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan. 1995. “Anggaran Perusahaan” 1 Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.
Agus, Irianto. 2008. Statistik:konsep dasar dan aplikasi statistik : Prenada Media Group, Jakarta.
Amir, M. Faisal. 2006. Mengolah dan Membuat Interprestasi Hasil Olahan SPSS Untuk Penelitian Ilmiah. Edsa Mahkota. Jakarta
Apri Ardwiansa Hari Prana. 2008. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Keefektifan Anggaran pada Rumah Sakit di Wilayah Solo.Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bambang Supomo dan Nur Indiantoro, 1998, “ Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi Terhadap Keefektifan Anggaran Partisipasi dalam Peningkatan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur)”. Kelola, No.18/VII,1998
Dinni Anissarahma. 2008. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris, Budget Emphasis dan Komitmen Organisasi Terhadap Timbulnya Snack Anggaran (Studi Kasus Pada PT. Telkom Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Garrison & Noreen, (Terjemahan), 2000. Akuntansi Manajerial, Salemba Empat, Jakarta,
Ghozali, Imam. 2001. ”Aplikasi Anlisis Multivari dengan SPSS“. BP UNDIP, Semarang
Ida Ayu Mas May Murthi. 2008. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Kota Denpasar . Universitas Udayana. Denpasar.
Iqbal, Hasan. 2002.”Metode Penelitian dan Aplikasinya“. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Mahsun, Mohammad. 2002. ”Pengukuran Kinerja Sektor Publik”. Edisi Pertama.BPFE. Yogyakarta.
Mulyadi. 2002, “Akuntansi Manajemen”. Salemba Empat. Jakarta
Niken Safitri. 2006. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan:Job RelevantInformation (JRI) sebagai variabel antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Purwanto, Suharyadi S.K. 2004. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern : Salemba Empat. Jakarta.
Ratnawati Kurnia. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating Variabel (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah III).
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Alfabeta : Bandung.
Supriyono, RA. 2004. “Pengaruh Variabel Intervening Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajer di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Nomor 3, 2004: 282-298.
Sya’ban, Ma’ruf, 2004, “Pengaruh Sistem Penganggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Keefektifan Anggaran pada Koperasi di Surabaya”. Balance, Th.1, Nomor 1 Januari 2004: 48-59.
T. Hani Handoko.1996. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Trisnawati, Rina. 2000, “Pengaruh Karakteristik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial”. Empirika, No 25.

1 komentar:

  1. aada penelitian yang sama gk pak. kebetulan judul skripsi saya berkaitan dengan anggaran. topik sya tentang budgetary goal characteristics

    BalasHapus